Kisah Negeri Saba Yang Hancur Karena Ulah Tikus
Kisah Negeri Saba Yang Hancur Karena Ulah Tikus – Kisah Negeri Saba, yang kini dikenal sebagai sebuah nama dalam salah satu surat di Alquran, adalah kisah yang mengajar kita tentang betapa pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Negeri ini pernah menjadi ladang kekayaan dan kebahagiaan bagi penduduknya. Buah-buahan melimpah, pertanian subur, dan udara bersih menjadikan Saba sebagai tempat yang sempurna untuk dihuni.
NB : Postingan ini sudah di update menjadi postingan video. Anda bisa “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Namun, satu hari, sebuah bencana yang dahsyat menerjang negeri ini. Bencana ini tidak hanya merusak tanah, tetapi juga mengubah hidup penduduknya secara drastis. Tanah yang subur dan subur itu tiba-tiba hanya cocok untuk dua jenis pohon yang memiliki manfaat yang sangat terbatas bagi manusia.
Kisah ini begitu penting sehingga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkannya dalam Alquran dan memberikan nama kerajaan ini kepada salah satu surat-Nya. Nama Saba diambil dari nama seorang raja pertama yang memerintah di sana, Saba bin Yasjid bin Ya’rib bin Qohtan. Inilah awal dari kisah azab kerajaan Saba.
Setelah Ratu Balqis beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan meninggalkan penyembahan kepada matahari, penduduk Saba mengalami berbagai kenikmatan dan rezeki yang luar biasa. Ada empat kenikmatan besar yang Allah limpahkan kepada negeri Saba:
Daftar isi postingan ini
1. Udara Bersih
Udara di Saba begitu bersih dan menyehatkan. Bahkan, udara di sana bisa menyembuhkan penyakit, membuatnya menjadi tempat yang dicari untuk kesembuhan.
2. Kehidupan Bebas dari Hama
Di Saba, tidak ada hewan-hewan pengganggu seperti tikus, kalajengking, rayap, nyamuk, atau kutu. Hewan-hewan ini tidak bisa bertahan di sana dan mati jika mereka masuk.
3. Kemakmuran dan Kekayaan
Negeri Saba diberkati dengan harta yang melimpah, hampir tidak ada yang miskin di sana. Kejahatan seperti pencurian dan perampokan adalah hal yang tidak pernah terjadi di sana.
4. Hasil Pertanian Melimpah
Saba memiliki hasil pertanian yang melimpah, termasuk buah-buahan dan sayuran yang bisa dipanen setiap hari. Hasil pertaniannya memiliki ukuran yang lebih besar dan rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan wilayah lain.
Namun, penduduk Saba mulai melupakan asal-usul nikmat-nikmat ini. Mereka mulai menyembah matahari dan bintang-bintang lagi, meninggalkan tauhid. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengirimkan 13 nabi untuk membimbing mereka, tetapi semua nabi itu diingkari.
Allah pun menurunkan azab kepada kaum Saba, yang bisa dijelaskan dengan dua sebab. Pertama, Bendungan Ma’arif yang menjadi penyimpan air untuk pertanian mereka jebol, kemungkinan karena perang saudara atau tindakan musuh. Kedua, tikus-tikus besar menggerogoti Bendungan itu hingga rusak.
Akibat kekufuran mereka, Allah menghukum penduduk Saba dengan menggantikan kebun-kebun subur dengan hanya dua jenis pohon yang memiliki manfaat terbatas. Kebun yang dulunya penuh dengan buah-buahan lezat menjadi hanya memiliki pohon asem dan pohon sider yang memiliki buah pahit.
Kejadian ini akhirnya menghancurkan kerajaan Saba, dan penduduknya terpaksa hijrah ke berbagai tempat. Pelajaran dari kisah ini sangat jelas: bersyukurlah atas nikmat yang Allah berikan, dan jangan lupakan asal-usulnya. Kehancuran Saba menjadi peringatan bahwa tidak bersyukur bisa membawa bencana.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kisah ini dan selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita. Mari kita ingat nama Saba dan kisahnya yang menginspirasi ini, serta selalu berbagi pesan kebaikan dan kebijaksanaan ini dengan orang lain.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kisah kerajaan Saba, Anda dapat menonton video yang tersemat di atas. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini ke media sosial dan mengikuti situs web sipjos.com untuk kisah-kisah seru dan bermanfaat lainnya. Semoga artikel ini memberi inspirasi dan pelajaran berharga dalam hidup Anda. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Info : Situs sipjos.com sedang dalam proses migrasi konten. Dari semula konten artikel, sebagian akan di sempurnakan menjadi konten video. Anda bisa membuka postingan versi video di halaman ini. Untuk postingan dalam format audio buka di sini. Ikuti juga sipjos.com di Tiktok.