Sedekah Tanpa Sengaja

Sedekah Tanpa Sengaja – Ada seorang lelaki baru membeli seekor domba dari pasar hewan. Setibanya di rumah, ia menurunkan domba itu untuk dibawa ke kandang di belakang rumah. Ketika diturunkan, domba itu loncat dan kabur. Orang itu mengejarnya. Beberapa lama kemudian, domba itu memasuki sebuah rumah gedek yang pintunya tidak ditutup.

Rumah yang sangat sederhana itu ternyata milik seorang janda yang memiliki banyak anak.

Pintu rumahnya memang tidak pernah ditutup karena setiap hari selalu ada orang yang memberinya sedekah, baik yang berupa uang maupun makanan. Banyak pula di antara pemberi sedekah itu hanya meletakkannya di depan pintu, tanpa menemui sang janda. Maka ketika ada seekor domba masuk ke rumahnya, sang janda itu pun menduga bahwa hewan itu adalah sedekah dari dermawan.

Ketika ia membawa domba itu keluar rumah, ia melihat seorang lelaki datang sambil terengah-engah.

“Terima kasih banyak atas sedekah ini, Bapak. Semoga menjadi sedekah jariah yang pahalanya akan mengalir terus”.

Mendengar ucapan janda miskin itu, pemilik domba hanya bisa berkata,

“Semoga Allah menerima sedekah ini. Mohon maaf jika selama ini saya tidak pernah memberikan bantuan kepada Ibu”, seraya ia menghadap arah kiblat dan sambil mengangkat kedua tangannya, ia berkata, “Ya Allah terimalah amal perbuatan ini, semata-mata untuk mencari ridho-Mu”.

Baca Juga:   Tak Mungkin Allah Menetapkan Hal Yang Sia-sia

Keesokan harinya, lelaki itu usai salat Subuh pergi ke pasar hewan untuk membeli domba lagi. Sesampainya di pasar, ia lihat sebuah kendaraan pick-up tengah berhenti. Di atas bak terdapat dua ekor domba yang keduanya lebih besar dan lebih gemuk dari domba yang dibelinya kemarin.

“Berapa harganya?”, tanya lelaki itu.

“Jika Bapak berminat, ambil saja, hadiah dari saya”.

“Hadiah bagaimana?”.

“Tahun ini, alhamdulillah Allah memberi rezeki melimpah. Kambing-kambingku melahirkan banyak anak. Sebagai ungkap rasa syukur saya bernazar, saya akan menghadiahkan seekor domba kepada pembeli pertama dan ternyata Bapaklah yang beruntung”.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Source : www.ceramah-ustadz.my.id

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing