
Apakah Yang Dimaksud Dengan Sabar
Selama ini kita selalu mengatakan sabar untuk setiap masalah ataupun kejadian buruk yang datang kepada kita. Tapi sebenarnya apa sih sabar itu?
Makna sabar secara bahasa adalah Al Habsu yaitu menahan diri.
Sedangkan secara syar’i, makna sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara :
1. Ketaatan kepada Allah,
2. Terhadap hal-hal yang diharamkan Allah
3. Terhadap takdir Allah yang dirasa pahit (musibah).
1.Sabar dalam Ketaatan
Sabar dalam ketaatan kepada Allah maksudnya adalah seseorang hamba harus terus bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu sangat berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang. Terkadang pula melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah (capek).
Juga dalam melakukan ketaatan akan terasa berat bagi harta seperti dalam masalah zakat dan haji. Intinya, namanya ketaatan itu terdapat rasa berat dalam jiwa dan badan sehingga butuh adanya kesabaran dan harus dipaksakan.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
(QS. Ali Imron : 200).
Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan konsekuensi dan besarnya keimanannya dengan 4 hal yaitu: shobiru, shoobiru, robithu, dan bertakwalah pada Allah.
~Shobiru berarti menahan diri dari maksiat.
~Shoobiruu berarti menahan diri dalam melakukan ketaatan.
~Roobithu adalah banyak melakukan kebaikan dan mengikutkannya lagi dengan kebaikan.
~Sedangkan takwa mencakup ketiga hal diatas.
Kenapa Butuh Sabar dalam Ketaatan?
~Ketaatan itu akan membebani seseorang dan mewajibkan sesuatu pada jiwanya,
~Ketaatan itu terasa berat bagi jiwa, karena ketaatan itu hampir sama dengan meninggalkan maksiat yaitu terasa berat bagi jiwa yang selalu memerintahkan pada keburukan.
2.Sabar dalam Menjauhi perkara Haram
Ingatlah bahwa jiwa seseorang biasa memerintahkan dan mengajak kepada kejelekan, maka hendaklah seseorang menahan diri dari perbuatan-perbuatan haram seperti berdusta, menipu dalam muamalah, makan harta dengan cara bathil dengan riba dan semacamnya, berzina, minum minuman keras, mencuri dan berbagai macam bentuk maksiat lainnya. Seseorang harus menahan diri dari hal-hal semacam ini sampai dia tidak lagi mengerjakannya dan ini tentu saja membutuhkan pemaksaan diri dan menahan diri dari hawa nafsu yang mencekam.
3.Sabar Menghadapi Takdir
Ingatlah bahwa takdir Allah itu ada dua macam, ada yang menyenangkan dan ada yang terasa pahit.
Untuk takdir Allah yang menyenangkan, maka seseorang hendaknya selalu bersyukur. Dan syukur termasuk dalam melakukan ketaatan sehingga butuh juga pada kesabaran dan hal ini termasuk dalam sabar bentuk pertama di atas.
Sedangkan takdir Allah yang dirasa pahit misalnya seseorang mendapat musibah pada badannya atau kehilangan harta atau kehilangan salah seorang kerabat, maka ini semua butuh pada kesabaran dan pemaksaan diri. Dalam menghadapi hal semacam ini, hendaklah seseorang sabar dengan menahan dirinya jangan sampai menampakkan kegelisahan pada lisannya, hatinya, atau anggota badan.
Untuk itulah kita sebagai hamba sudah sepatutnya bersabar dan terus bersabar. Meski berat sekalipun hal yang kita hadapi. Karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.