Reviews
0 %
User Score
Rate This
Descriptions:
Kedua, Rabi’ah mengajari kita bahwa cinta harus langsung ditunjukkan kepada Tuhan dengan mengesampingkan hal lainnya, termasuk memutuskan diri tak menikah dengan menolak lamaran Muhammad bin Sulaiman al-Hasyimi, seorang amir Abbasiyah di Basrah serta menolak lamaran Hasan al-Basri (w. 110 H).
Pada akhirnya, pendefinisian cinta antara seorang sufi dan non-sufi lebih didasarkan pada pengalaman spiritualitas yang dialami oleh masing-masing individu dalam menempuh perjalanan ruhani kepada Sang Khalik. Cinta Rabi’ah al-Adawiyah adalah cinta spiritual, bukan cinta nafsu atau cinta lainnya seperti orang biasa pada umumnya. Begitu.
Penulis merupakan Mahasiswa dan Penikmat Ngaji Filsafat Virtual