Insya Allah Bukti Tingginya Tauhid

Ada bukti ketinggian Tauhid seorang muslim di balik ucapan InsyaAllah.Ketika kita di hadapkan pada suatu janji selalunya kita mengatakan InsyaAllah. Tetapi kadangkala  pasti ada juga teman yang akan berkata.. “Jangan pakai InsyaAllah dong harus yg pasti..!! ” Ketahuilah.. dibalik ucapan InsyaAllah ada bukti tingginya Ketauhidan seseorang. Dan jangan coba mempermainkan nya karena sama saja dengan mempermainkan Tuhan.

Berita Video TONTON
Berita Radio DENGAR

Ada juga yang  kita dengar pertanyaan… InsyaAllah nya InsyaAllah orang Indonesia atau InsyaAllah orang Arab nie…? Lho.. memang ada yang beda dengan InsyaAllah di Indonesia dengan di Arab..? Gini nie ya… InsyaAllah itu bukan buat main-main apalagi di jadikan perisai untuk menghindari sebuah janji. Jika kamu gak bisa menepati janji tersebut ucapkan saja tidak bisa jangan mengucapkan InsyaAllah jika kamu bener bener tidak bisa menepati nya.

Karena InsyaAllah itu bermakna saya bisa tetapi semua tergantung kehendak Allah. Jika saya bisa tetapi Allah berkata tidak maka tidak lah jadinya. Yang bermakna lagi kita menyanggupi janji tersebut tetapi Allah lah penentunya. Bahkan ada sebuah kisah besar dibalik kalimat InsyaAllah ini. Di ceritakan dalam sebuah surat yg kita di sunnah kan untuk membacanya agar kita terhindar dari fitnah dajjal (wallahua’lam).

Tersebut lah 2 orang Quraisy yang diutus untuk menemui seorang pendeta Yahudi. Mereka bernama Hadir bin Haritz dan Uqbah bin Abi Mu’ith. Tujuan kedua orang ini adalah untuk berkonspirasi dan berkonsultasi kepada pendeta Yahudi tersebut untuk mencari cara bagaimana menjatuhkan seorang nabi yang bernama Muhammad. Sebagaimana para pendeta Yahudi pada umumnya mereka amat sangat tahu pasti tentang nabi terakhir yang bernama Muhammad atau Ahmad ini. Dan mereka mengetahui nabi tersebut sangat dalam lebih dalam dari mereka mengenal saudara mereka sendiri.

Baca Juga:   Profil Lengkap Ning Umi Laila

Singkat cerita setelah mereka menemukan cara pergilah dua orang ini menjumpai Nabi Muhammad dan bertanya tentang tiga perkara. Yang mana jika pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab oleh Rasulullah mereka akan mengolok-olok sebagai nabi palsu.

  1. Pertanyaan pertamanya siapakah para pemuda yang pergi pada zamannya dan apa yang terjadi pada mereka?
  2. Pertanyaan keduanya siapakah traveller yang sudah pergi ke timur dan ke barat dan apa yg terjadi padanya?
  3. Pertanyaan ke tiganya adalah mereka bertanya tentang ruh.

Maka pergilah mereka menjumpai Rasulullah dan bertanya tentang perkara tersebut dengn harapan pertanyaan tersebut tidak bisa terjawab. Namun sebenarnya kedua orang tersebut pun tidak tahu akan jawaban atas pertanyaan yang di ajukan pendeta Yahudi tersebut.

Layaknya haters mereka sama sekali tidak punya ilmu cuma modal koar-koar dan berani malu doank. Ketika mereka menjumpai Rasulullah dan bertanya maka Rasulullah pun berjanji “Baiklah ketiga pertanyaan kalian akan aku jawab besok” (tanpa mengucapkan InsyaAllah). Maksudnya Rasulullah menunggu wahyu agar bisa menjawab dengan hujjah yang benar. Akan tetapi hingga esok sampai hari ke lima belas Jibril tak juga datang menyampaikan wahyu hingga Orang-orang mulai mencemooh dan mengatakan Rasulullah adalah nabi palsu. Dan setelah itu turunlah teguran dari Allah yang bisa kita lihat di surat Al-Kahfi :23-24

“Dan janganlah sekali kali kamu mengatakan tentang sesuatu, Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini esok pagi, kecuali dengan mengucap InsyaAllah”.

Teguran tersebut disampaikan Jibril bersama dengan jawaban dari pertanyaan orang Quraisy tersebut. Yang mana jawaban pertama ada di Al-Kahfi :9-26, Jawaban kedua pada Al-Kahfi :83-101 dan jawaban ketiga pada surat al isra :85

Baca Juga:   Jangan pernah meminta selain kepada Allah

Nah kan.. Rasulullah saja kena tegur sama Allah apalagi kita. Maka bila kita ditanya sudah pahamkah? Dan kamu menjawab insyaAllah berarti kamu belum paham karena insyaallah adalah untuk sebuah janji yang belum terjadi.Ucapan tersebut bukti kokohnya Tauhid seseorang karena meskipun dia merasa bisa tetapi tetap menyerahkan segala nya kepada Allah.

InsyaAllah juga merupakan bentuk ketawadhuan seseorang agar terlepas dari sifat sombong. Gunakan InsyaAllah atas segala hal yang kita lakukan dan sertakan dalam setiap berjanji. Tak menepati janji tanpa ada unsur syar’i padahal sudah mengucapkan InsyaAllah artinya kamu berdusta atas nama Allah.
Wallua’lam.
13 April 2021 Meilinda Harahap


source : pakpandir.com | sipjos.com | CutMedia

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing