Kepahitan Hidup Hanyalah Ujian Dari Allah
Semua yang Allah takdirkan di dunia ini adalah pembelajaran hidup, semua yang Allah putuskan dalam kehidupan ini adalah hikmah luar biasa dalam kehidupan kita, maka dari itu,apapun yang ditetapkan-Nya pelajarilah dengan baik dan terimalah dengan ikhlas.
Tentang rasa sakit, rasa kecewa, luka yang teramat dalam , kejadian demi kejadian buruk, bahkan tangis dan tawa sekalipun Allah hadirkan bukan tanpa sebab, karena semuanya mengandung pelajaran hidup yang amat sangat berharga.
Ketika Allah memberi kita luka dan rasa sakit, entah luka apapun itu yang sangat menyayat hati misal, sebenarnya Allah ingin kita tahu caranya berharap yang terbaik hanya pada-Nya. Allah ingin kita selalu mengingat dan memohon pada-Nya.
Karena tak sedikit dari kita, yang kadang melupakan Allah dengan sombongnya saat yang didepan mata sangat menjanjikan kebaikan, hingga kebaikan Allah seakan-akan tak terlihat.
Saat Allah membuat kita menangis, menghadapkan kita pada ujian-Nya yang amat besar, tak lain tujuan Allah hanya ingin kita tahu caranya bersimpuh kepada-nya memohon untuk dikuatkan. Allah ingin kita merayu dengan segala kepasrahan kita sebagai seorang hamba.
Maka, apapun hal yang membuat kita menangis tidak perlu menggerutuinya, cukup kita sadarkan saja hati ini memohon diberi kekuatan melalui sabar dan ikhlas. Jangan terlalu berlarut dalam keterpurukan. Ingat saja bahwa ada Allah yang selalu membersamai kita.
Dan begitu pula saat Allah memberi kita kecewa, menjatuhkan kita dalam keadaan yang sangat menyiksa, sungguh tujuan Allah tak lain hanya agar kita tahu caranya meminta hanya kepada-Nya, bukan kepada yang lainnya.
Lalu bagaimana tentang sakit yang Allah datangkan? sama, Allah hanya ingin kita tahu caranya bersyukur atas setiap nikmat yang telah lebih dulu diberikan-Nya, dan Allah hanya ingin memberitahu bahwa tanpa-Nya kita lemah.
Dan saat Allah memberi kita kisah pahit, kisah buruk, dan kisah sangat tidak mengenakkan, tak lain Allah hanya ingin kita tahu caranya berjuang memperoleh kasih sayang-Nya. Allah hanya ingin kita selalu mengingatnya dan selalu menyebut asma-Nya.
Karena kepahitan hidup yang didatangkan oleh Allah kepada kita, tidak lain hanya sebagai ujian agar kita tahu caranya mendekat kepada-Nya dengan penuh kepasrahan yang tiada henti.