Sejarah Dibalik Angkernya Tanjakan Trowelo Gembong Pati
Lokasi ini merupakan bagian dari medan tempur para pejuang dalam menghadapi agresi militer Belanda pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia. Lokasi tersebut menjadi saksi perjuangan para gerilyawan dalam menghadapi agresi militer ke dua Belanda pada 1948-1949.
Menurut Bowo, Trowelo merupakan lokasi di mana Kapten Ali Mahmudi tewas. Kapten Ali Mahmudi adalah pemimpin pasukan gerilya di wilayah Pegunungan Muria. Hal ini juga pernah disampaikan anggota Legiun Veteran Republik Indonesia Pati Untung Joko Suratno dalam prosesi taptu di halaman Gedung Juang Pati.
Trowelo merupakan jalan utama tentara gerilya yang dikenal dengan pasukan macan putih untuk menuju markas komando muria. Hal tersebut diungkapkan oleh pria yang akrab disapa Mbah Bowo ini saat ditemui di kediamannya di Winong, Kecamatan Pati
Cerita yang sama juga diungkapkan oleh warga setempat yang bernama Sarni dari Desa Ngembes Kecamatan Gembong. Nenek lanjut usia ini merupakan salah satu saksi sejarah. Konon menurut cerita jaman dulu di jaman penjajahan belanda ada Tentara Jawa melakukan pengintaian di Trowelo.
Saat penjajah datang, mereka langsung disergap serta dibunuh secara bersama. Para tentara belanda yang tewas pada kejadian tersebut di makamkan di sekitar 500-an meter keselatan dari tanjakan trowelo.
Dari kisah dan sejarah tadi, maka tidak heran jika Jalan menikung yang berada di Desa wonosekar Kecamatan Gembong pati di yakini angker di tambah kisah-kisah mistis yang sering terjadi menambah kental suasana angkernya.
TAG : alas lamin pati,mitos kota pati,makam lastri juwana,kisah mistis rsk tayu,cerita horor jawa,kretek genderuwo,tanjakan trowelo gembong pati,tanjakan trowelo adalah tempat angker,tanjakan trowelo,makam lastri juwana,mitos kota pati,kretek genderuwo,cerita horor jawa,
source : pakpandir.com | sipjos.com | CutMedia