Ikhlas Itu Sulit Tapi Bukan Berarti Tak Bisa
Ikhlas Itu Sulit Tapi Bukan Berarti Tak Bisa – Ikhlas adalah sebuah kata yang terdengar biasa namun sedikit sekali orang yang bisa menjalankannya.
Karena ,ketika kita berusaha untuk ikhlas maka selalu nya kita juga harus berusaha untuk menahan hati agar menjadi tenang dan jauh dari rasa marah maupun dendam. Berusaha mengesampingkan ego dan selalu berpikiran baik kepada setiap orang atau pun setiap kejadian yang kita alami
Ikhlas itu melulu berisi ujian.. seberapa bisa kita menahan diri untuk tidak mengeluh, seberapa bisa kita untuk tidak menyalahkan keadaan. Berat… memang berat untuk diamalkan, bahkan orang-orang yang mengatakan ataupun berpikir dia sudah ikhlas selalu kesulitan dan ujung-ujungnya mengeluh.
Betapa banyak manusia yg berucap “IKHLAS” pada lisannya, namun tak mengerti bahkan menolak konsekuensi dari menanggung beban ikhlas.
Meskipun berat bukan berarti tak bisa. Jika kita terus menerus menanamkan rasa ikhlas dalam hati dan diresapi bukan mustahil jika lama kelamaan ikhlas itu akan menjadi kebiasaan dalam hidup kita.
Berusaha untuk tidak mengeluh, cukup lah Allah tempat kita mengadu. Jangan buat Allah bosan dengan keluhanmu.. percayalah ketika kita menyerahkan semuanya kepada Allah maka semuanya akan berakhir baik.
Akan terasa lebih damai karena kita yakin Allah ada bersama kita dalam keikhlasan tersebut. Dengan menyerahkan semua kepada Allah bukan berarti kita lemah tetapi lebih kepada keyakinan bahwa Allah tempat terbaik untuk menata hati agar kita bisa menjadi orang yang ikhlas.
Ketika kita sudah bisa lebih ikhlas maka kita akan mampu menerima apapun yg akan datang kepada kita baik itu berupa kesenangan ataupun musibah.
Dengan menjadikan ikhlas sebagai perhiasan hati InsyaAllah kita sudah siap dengan segala apapun dan menjadikannya sebagai rasa syukur dalam hidup. Jika Ikhlas kita lakukan karena Allah maka Allah pasti akan memberikan balasan yang indah.
Note : “IKHLAS adalah sebuah paket lengkap yg berisi rasa lelah, menanggung beban, dan menahan rasa sakit”.