Filosofi Ikan Lele
Filosofi Ikan Lele – ikan lele, adalah ikan air tawar yang tubuhnya licin agak pipih memanjang, berwarna hitam dan dilengkapi dengan dua kumis panjang yang mencuat disekitar mulutnya. Lele menjadi kegemaran bagi banyak orang karena rasanya yang enak, murah, mudah dipelihara dan diolah, serta bisa dengan mudah ditemui hampir di setiap kedai makanan di sepanjang jalan yang ada di kota-kota di Indonesia.
Pada postingan kali ini kami akan berbagi seputar ikan lele lagi, namun kali ini bukan membahas seputar pembudidayaan. Kali ini tentang filosofi ikan lele yang mungkin bisa kita ambil sebagai renungan.
Filosofi Ikan Lele Dalam Kehidupan
Jadilah seperti Lele, yang mampu bertahan di setiap situasi. Diberi makan oke, tidak di beri makan tetap oke. Di air bersih dan jernih bisa betahan, di air keruh pun tidak masalah, dilantai tetap hidup, kadang meskipun sudah dipotong tetap bernyawa. Sungguh kuat si Lele ini.
Terlepas dari segala macam kontroversi yang mengatakan bahwa Lele adalah ikan ganas, yang kanibal, yang hidup ditempat kotor. Keberadaan lele tetap eksis dan berkatnya banyak orang yang menjadi kaya raya.
Kita pun mestinya bisa seperti Lele. yang dengan gagahnya menghadapi segala macam kondisi tidak menyenangkan dan tetap survive dalam perjuangan. Ketika tidak ada uang, kita harus bersabar dan terus berusaha seperti lele yang tidak diberi makan namun tetap bertahan.
Ketika berada di lingkungan yang tidak baik dan tidak di inginkan, kita harus bisa menyesuaikan bahkan mebenarkan keadaan, seperti lele yang bisa menjaga kualitas air dan menghilangkan kotoran-kotoran.
Ketika dilanda masalah besar yang yang memusingkan, kita harus segera mencari solusi dan mengahadapi dengan tabah. kita harus berusaha tanpa lelah seperti Lele, yang terus bergerak kesana-kemari ketika diletakkan diatas lantai. padahal dirinya sudah akan dipotong dan digoreng untuk dijual.
Demikian tadi, filosofi kehidupan dari ikan lele. Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah menonton.
