Cara budidaya cacing tanah
Setelah menyiapkan kotak sebagai media ternak cacing, langkah selanjutnya adalah memasukan tanah. Agar berhasil, Grameds perlu memerhatikan bahwa tanah yang digunakan sebagai media ternak cacing adalah tanah humus.
Karena cacing membutuhkan tanah yang memiliki banyak nutrisi. Apabila tanah kekurangan nutrisi, maka Grameds dapat menambahkan pupuk kompos maupun pupuk kendang secukupnya saja.
Perlu memastikan bahwa telah mengisi kotak boks tersebut dengan tanah subur mencapai tinggi sekitar 5 cm atau hingga 10 cm. Kemudian, letakan wadah berisi tanah tersebut di tempat yang tak dekat dengan paparan sinar matahari secara langsung agar media tanah tidak rusak serta kering.
Juga dapat meletakan media ternak cacing tanah di tempat teduh. Selain memastikan untuk memberi media tanah yang subur, sebaiknya Grameds juga memberikan alas pada kotak boks media ternak cacing tanah dengan alas yang berbahan dan tak mudah menyerap kelembaban seperti karung dan lainnya.
Dapat menggunakan kotak boks berbahan kayu atau triplek dengan memberikan alas tambahan. Selain itu Grameds juga dapat memilih menggunakan kotak boks berbahan styrofoam seperti pada gambar di samping.
Jangan lupa, agar cacing tanah dapat tumbuh dengan baik maka Grameds perlu mengganti media cacing tanah sebulan sekali. Selain memuluskan pertumbuhan cacing tanah, mengganti media tanah juga dilakukan untuk memisahkan antara induk cacing dengan anakan cacing serta memberikan kesempatan pada telur cacing untuk menetas lebih tinggi.
Daftar isi postingan ini
2. Menyiapkan Bibit Cacing Tanah Berkualitas
Setelah selesai menyiapkan media ternak untuk cacing tanah serta memastikan bahwa tanah untuk ternak cacing merupakan tanah yang subur, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit cacing tanah yang berkualitas.
Hasil panen yang baik akan sangat bergantung pada kualitas bibit yang baik pula, apabila sedari awal bibit cacing tanah tidak bagus maka kemungkinan besar akan memanen cacing tanah dengan kualitas buruk pula.
Anda dapat mengambil bibit cacing langsung melalui tempat maupun habitat asli dari cacing tanah yaitu tanah lembab dan sampah organik.
Sebagai pemula yang akan membudidayakan cacing tanah, anda perlu mengetahui jenis-jenis cacing tanah dan mana jenis cacing tanah yang termasuk jenis unggulan dan dapat menghasilkan banyak keuntungan.
Sebenarnya ada banyak jenis cacing tanah yang dapat ditemukan,seperti Megascolicidae, Lumbricidae, Genus Lumbricus, Eisenia, Pheretima, Perionyx, Diplocardia serta Lidrillus.
Namun umumnya hanya ada tiga jenis cacing tanah yang dipilih oleh pembudidaya cacing tanah di Indonesia. Ketiga jenis tersebut adalah Pheretima, Perionyx, serta Lumbricus.
Ketiga jenis cacing tanah populer di Indonesia tersebut dikenal karena lebih menyukai media dari bahan organik dan berasal dari sampah dapur maupun pupuk kandang.
Oleh karena itu, pembudidaya merasa bahwa lebih mudah untuk menyediakan media sebagai tempat budidaya dari ketiga jenis cacing tanah tersebut.
Namun, dari ketiga jenis cacing tanah yang populer, jenis cacing tanah Lumbricus Rubellus merupakan jenis cacing tanah yang disarankan untuk dibudidayakan oleh pemula. Karena cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus memiliki vitalitas yang baik apabila dibudidayakan dengan cara yang benar.
Selain itu, jenis cacing tanah Lumbricus Rubellus merupakan cacing yang dapat menghasilkan banyak telur dan kascing. Cacing jenis ini juga memiliki sifat yang relatif diam dan tidak banyak bergerak.
Sehingga lebih mudah untuk menggemukan cacing Lumbricus Rubellus dibandingkan jenis cacing lainnya. Grameds dapat melakukan langkah berikut ini untuk memperbanyak bibit cacing tanah.
- Siapkan kotak boks sebagai media untuk perkembangbiakan cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus dan isi dengan bibit cacing tanah yang telah dipilih.
- Rutinlah memberikan cacing makan berupa sayur maupun daun-daun kering.
- Setelah dua bulan merawat cacing tanah, maka cacing akan berkembangbiak dan dapat dipindahkan ke media yang lebih besar.
3. Memindahkan Bibit Cacing Tanah
Setelah memperbanyak jumlah bibit cacing melalui perkembangbiakan, maka Grameds telah siap untuk memindahkan bibit cacing tersebut ke media budidaya.
Apabila belum mendapatkan bibit melalui hasil perkembangbiakan, maka Grameds hanya perlu membeli atau memilih bibit cacing dengan kualitas terbaik seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Grameds perlu melakukan beberapa langkah berikut ini untuk memindahkan bibit cacing ke media ternak.
- Jagalah kelembaban tanah dengan cara membasahi tanah yang telah diletakan ke dalam media ternak. Selain itu untuk menjaga kelembaban tanah, Grameds dapat memilih bahan kotak boks sebagai tempat ternak yang tidak mudah menyerap kelembapan atau dengan cara memberi alas.
- Ukur pH tanah dan memastikan bahwa pH tanah normal. pH yang sesuai untuk mengembangbiakan cacing adalah 5,5 hingga 7,5. Setelah memastikan pH tanah maka Grameds dapat langsung menyebarkan bibit cacing pada wadah ternak.
- Melakukan pemeriksaan rutin setiap tiga jam sekali pada hari pertama perkembangbiakan. Perhatikan gerak-gerik cacing, apabila ada cacing yang keluar dari tanah dan ingin pergi dari wadah ternak maka kemungkinan pH tanah tidak sesuai atau kondisi tanah tidak membuat cacing merasa nyaman. Cek pula suhu tanah dan pastikan tanah tetap lembab.
Itulah ketiga hal yang perlu diperhatikan oleh pemula untuk memindahkan bibit cacing tanah selama proses pembudidayaan cacing tanah.
Cara Merawat serta Memelihara Cacing Tanah
Tahap selanjutnya merupakan tahapan terpenting untuk memastikan bahwa bibit cacing berkualitas yang telah dibudidayakan dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan.
Merawat serta memelihara cacing tanah tidaklah susah, tetapi perlu dilakukan dengan rutin dan baik yang secara lengkap dibahas pada buku Mendulang Emas Hitam Melalui Budi Daya Cacing Tanah, Disertai Direktori Usaha Cacing Tanah.