Teks biografi beserta pengertian, Ciri, Struktur, Manfaat Dan Contoh Serta Pembahasannya

 

Kamu pasti sudah pernah membaca teks yang menceritakan tentang kisah hidup seseorang, dari yang kamu kenal hingga yang baru kamu kenal setelah membaca teks tersebut. Cerita tentang tokoh terkenal yang pasti pernah kamu temui, misalnya yaitu seperti Ir. Soekarno, R. A. Kartini, BJ Habibie, dan lain sebagainya. Cerita tokoh terkenal tersebut yang ditulis orang lain ini biasa disebut dengan teks biografi.

Nah, bagi kamu yang ingin memahami tentang teks biografi, artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, manfaat, dan tentunya contoh dari teks biografi.

 

Daftar Isi

A. Pengertian Teks Biografi

B. Ciri-Ciri Teks Biografi

C. Struktur Teks Biografi

1. Orientasi

2. Peristiwa dan Masalah

3. Reorientasi

D. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

E. Manfaat Teks Biografi

1. Bisa Mengenal Tokoh Lebih Dekat

2. Belajar Tentang Keteladanan

3. Membangun Sebuah Motivasi

4. Memahami Keputusan Tokoh Dalam BIografi

5. Berpikir Analitis

F. Contoh Teks Biografi beserta analisisnya

PENGERTIAN TEKS BIOGRAFI

Teks biografi dapat dipahami sebagai teks yang berisi tentang kisah atau cerita seseorang yang selama hidupnya memiliki banyak nilai yang patut diteladani bagi pembaca. Teks biografi pada dasarnya adalah cerita tentang seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain, hal ini dilakukan agar teks biografi dari tokoh mampu memberikan teladan kepada banyak orang yang membacanya. Oleh karena itu, teks biografi harus ditulis tentang kehidupan tokoh, mulai dari masalah yang dihadapi, perjuangan yang dilakukannya, hingga keberhasilan yang didapatkan.

Selain membahas tentang kehidupan yang memiliki nilai teladan, teks biografi juga membahas tentang latar belakang dari tokoh tersebut. Hal ini yang membuat teks biografi sering digunakan untuk memberikan contoh atau teladan yang baik kepada para pembaca. Tujuan dari membaca teks biografi sendiri yaitu untuk mengenal tokoh dan mengetahui pemikiran dan tindakan yang dilakukan ketika menghadapi segala masalah dalam hidup.

Hampir sama dengan teks biografi, salah satu jenis dari teks lainnya yang menceritakan tentang kisah hidup seseorang adalah teks autobiografi. Perbedaan antara teks biografi dengan teks autobiografi yaitu terletak pada penulisnya. Apabila teks biografi adalah teks tentang kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain, teks autobiografi merupakan cerita atau kisah hidup seseorang yang ditulis oleh tokohnya sendiri.

CIRI-CIRI TEKS BIOGRAFI

Setelah Kamu mengetahui pengertian tentang teks biografi, berikut ini akan dijelaskan tentang ciri-ciri teks biografi yang perlu diketahui. Ciri-ciri pada sebuah teks sendiri memiliki fungsi untuk membedakan satu teks dengan teks yang lain. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari teks biografi, diantaranya yaitu:

1. Teks biografi harus berisi tentang fakta dari pengalaman hidup dari tokoh.

2. Teks biografi memiliki bentuk penyajian narasi atau penceritaan.

3. Teks biografi menceritakan peristiwa penting yang pernah dialami tokoh dalam hidupnya, sehingga pembaca mendapatkan inspirasi, motivasi, dan tentunya teladan bagi kehidupannya.

STRUKTUR TEKS BIOGRAFI.

Setelah menyimak penjelasan mengenai pengertian dan ciri-ciri dari teks biografi, berikut ini Kamu akan disajikan penjelasan tentang struktur dari teks biografi. Struktur pada teks sendiri memiliki fungsi sebagai kerangka untuk membangun isi cerita dari teks biografi.

Baca Juga:   Klitik kata depan dan awalan dan partikel

1. ORIENTASI

Bagian pertama dari struktur teks biografi adalah orientasi. Rangkaian orientasi sendiri memuat awalan atau pengenalan tentang tokoh yang diangkat. Pengenalan dari tokoh di awal teks biografi cukup ditulis secara umumnya saja. Sebelum Kamu menulis orientasi atau pengenalan pada teks biografi, Kamu perlu menyiapkan informasi tentang nama tokoh, latar belakang keluarga tokoh, riwayat pendidikan, hingga alamat rumah dari tokoh. Kemudian informasi yang telah berhasil diperoleh tersebut dapat ditulis dengan menggunakan gaya penulisan naratif.

2. PERISTIWA DAN MASALAH

Bagian kedua dari struktur teks biografi adalah peristiwa dan masalah atau sering disebut juga dengan rangkaian peristiwa. Peristiwa dan masalah sendiri memiliki isi tentang peristiwa apa saja yang pernah dialami oleh tokoh secara urut. Dalam penulisan peristiwa dan masalah dalam teks biografi juga seharusnya ditulis sesuai dengan ketentuan waktu.

Dalam penulisan teks biografi biasanya penulis menyajikan setiap pengalaman yang pernah dialami tokoh dengan disertai persoalan dan konflik. Hal ini akan lebih memudahkan pembaca dalam memahami setiap peristiwa yang pernah dialami tokoh sehingga dapat dijadikan pembelajaran yang sangat baik. Selain menuliskan pengalaman, persoalan atau konflik dari tokoh, penulis juga perlu menyajikan solusi yang dilakukan tokoh sehingga memperkuat muatan pada teks biografi.

3. REORIENTASI

Bagian ketiga dari struktur teks biografi adalah reorientasi atau penutup. Beberapa ahli menyebutkan bahwa reorientasi sendiri sebenarnya merupakan struktur yang bersifat opsional, hal itu berarti struktur ini boleh ada dan juga boleh tidak ada dalam teks biografi. Reorientasi ini biasanya memuat beberapa pendapat dari penulis, mulai dari tanggapan dari penulis terhadap tokoh yang ditulis dan simpulan dari penulis tentang cerita tokoh.

Namun, dari tiga struktur yang paling banyak digunakan dalam teks biografi tersebut, Mulyadi mengungkapkan bahwa penulisan teks biografi tidak memiliki struktur yang mutlak untuk digunakan. Penulis memiliki kebebasan dalam menyusun cerita tentang tokoh, hal yang paling penting dalam penulisan teks biografi adalah kemampuan penulis dalam menggambarkan peristiwa yang dialami tokoh yang diangkat.

D. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI

Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, hingga struktur dari teks biografi, selanjutnya Kamu akan dijelaskan tentang kaidah kebahasaan dari teks biografi. Kaidah kebahasaan sendiri dapat dikatakan sebagai gaya bahasa yang dimiliki teks tertentu. Kaidah kebahasaan sering memiliki fungsi untuk membedakan antara teks biografi dengan dengan teks yang lain. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam menulis teks biografi, diantaranya yaitu:

1. Kaidah kebahasaan yang pertama dalam teks biografi yaitu kata ganti atau pronomina. Penggunaan kata ganti orang ketiga tunggal atau biasa disebut dengan pronomina ini biasanya dipakai secara bergantian dengan cara menyebutkan nama tokoh atau nama panggilan tokoh yang diangkat. Contoh kata ganti orang ketiga tunggal dalam teks biografi, yaitu seperti “dia” atau “ia” atau “beliau”.

2. Kaidah kebahasaan yang kedua dalam teks biografi adalah kata kerja tindakan. Penggunaan kata kerja tindakan ini banyak digunakan untuk menjelaskan peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh tokoh yang diangkat. Contoh kata kerja tindakan dalam teks biografi, yaitu seperti “berjalan”, “berbicara”, “belajar”, “membaca”, “menulis”, “melempar”.

Baca Juga:   Cobaan Yang Datang Karena Allah Tau Kau Sanggup

3. Kaidah kebahasaan yang ketiga dalam teks biografi adalah kata adjektiva. Penggunaan kata adjektiva banyak digunakan dalam teks biografi untuk memberikan informasi tentang sifat-sifat tokoh secara detail. Contoh kata adjektiva atau sifat untuk menjelaskan karakter tokoh dalam teks biografi yaitu seperti “pandai”, “tekun”, “ulet”, “rajin”, “giat”, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, dalam menjelaskan kisah tokoh dalam teks biografi biasanya menggunakan kata kopulatif sebelum kata sifat, misalnya seperti “adalah” atau “merupakan”.

4. Kaidah kebahasaan yang keempat dalam teks biografi yaitu kata kerja pasif. Kata kerja pasif sendiri banyak dipakai penulis untuk menjelaskan peristiwa dan masalah yang dialami tokoh. Contoh kata kerja pasif dalam teks biografi, yaitu seperti “dipilih”, “disuruh”, “ditugaskan”, “diperintah, “diberi”.

5. Kaidah kebahasaan yang kelima dalam teks biografi yaitu kata sambung, kata depan, atau nomina yang berkaitan dengan urutan waktu. Ketiga jenis kata tersebut banyak digunakan untuk lebih memudahkan penjelasan antar peristiwa dan masalah. Contoh penggunaan kaidah kebahasaan jenis ini dalam teks biografi, misalnya seperti, “sesudah”, “sampai”, “setelah”, “pada saat”, “kemudian”, “selanjutnya”, “selama”, “saat itu”.

6. Kaidah kebahasaan yang terakhir dalam teks biografi adalah kata kerja. Kata kerja sendiri banyak digunakan merupakan kata kerja yang berkaitan dengan kondisi mental untuk menjelaskan penggambaran dari tokoh yang diangkat. Contoh penggunaan kata kerja mental dalam teks biografi, misalnya seperti , “menyetujui”, “menginspirasi”, “memahami”, “meyakinkan’, “mencintai”.

E. MANFAAT TEKS BIOGRAFI

Jika sebelumnya sudah dibahas tentang pengertian, struktur, dan unsur-unsur kebahasaan teks biografi, ada manfaat lain. Barangkali kamu penasaran, apa sih manfaat teks biografi? Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan.

1. Bisa Mengenal Tokoh Lebih Dekat

Manfaat teks biografi yang pertama, baik disadari ataupun tidak, kita akan lebih mengenal tokoh yang dituliskan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Itulah salah satu manfaat dari penulisan teks biografi, dimana kita akan lebih kenal meski tidak pernah bertemu secara langsung. Selain itu, kita juga bisa belajar dari perjalanan hidup mereka serta perjuangan seorang tokoh yang menginspirasi.

2. Belajar Tentang Keteladanan

Manfaat yang kedua dari teks biografi adalah kita akan belajar banyak hal mengenai keteladanan seorang tokoh. Di dalam teks biografi pasti akan ada poin-poin dan juga keteladanan yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Misalnya saja tentang keteladanan dalam menghadapi masalah hidup dan menjadi seseorang yang dihormati.

3. Membangun Sebuah Motivasi

Ketika membaca teks biografi, tanpa disadari sebenarnya kita akan belajar banyak tentang motivasi. Misalnya saja motivasi untuk meraih mimpi, motivasi dalam menghadapi kehidupan, dan masih banyak lagi. Jika berbicara tentang motivasi, terdapat dua dorongan motivasi yaitu dorongan dari dalam diri sendiri dan dari luar.

4. Memahami Keputusan Tokoh Dalam BIografi

Dalam teks biografi, ada banyak sekali pesan dan gagasan dari tokoh yang digambarkan oleh penulis. Gagasan atau pesan yang dimunculkan penulis ini bisa jadi akan berbeda dengan pendapat yang Kamu miliki. Dengan semakin banyak membaca teks biografi, maka Kamu akan lebih toleran atau lebih terbuka dengan pendapat dari orang lain, salah satunya tokoh dari teks biografi.

Baca Juga:   Santet Gondo Mayit Santet Kirim Penyakit Susah Disembuhkan

5. Berpikir Analitis

Manfaat yang diberikan ketika Kamu membaca teks biografi adalah berpikir kritis dan analitis. Seperti yang sudah diungkapkan dalam banyak penelitian, bahwa membaca dapat membuat sel saraf menjadi terstimulasi sehingga melakukan proses berpikir. Oleh karena itu, salah satu cara membaca yang baik adalah dengan membaca teks biografi. Selain itu, teks biografi tentang para pemikir banyak menyisipkan pemikiran-pemikiran penting dari tokoh.

F. CONTOH TEKS BIOGRAFI

Biografi Singkat R. A. Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di kota Rembang. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar, ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orang tuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan.

Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (Pembantunya).

Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya di dapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya, ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak beberapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H.Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.

Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh kedua orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah, ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya, Kartini berhasil mendirikan sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putera pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Nah demikian untuk beberapa penjelasan tentang materi biografi yang bisa kita simak bersama, pelajari dan bahkan kita bisa membuatnya sendiri.

 

 

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *