Apa Yang Dimaksud Dengan Prefiks
PREFIKS
Apa itu Prefiks? Jangan pusing, namanya aja mungkin asing di mata, telinga dan mulut kalian, padahal artinya sederhana, yakni “awalan”.
1. Pengertian Prefiks
“Prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal atau di depan suatu kata dasar. Sehingga prefiks sering juga disebut sebagai awalan. Jenis-jenis prefiks adalah imbuhan ber-, me-, per- se- di-, ke-, dan ter-.
“Misalnya kata dasar “main” ditambah dengan prefiks ber menjadi bermain. Contoh kata dengan imbuhan prefiks adalah bepergian, membantu, mengunyah, bekerja, belajar, dibangun, penyayang, penyiar, setinggi, perebut, sebulan, penari, dan kekasih.”
Itu pengertiannya, mudah bukan? Bukan?
Mudah dong, hanya saja sering dan banyak dijumpai para penulis yang mengabaikan penggunaan awal “di” dan “ke” karena saking remehnya, padahal jika salah meletakkan akan mengubah makna kata.
Contoh kekeliruan yang bisa mengubah makna kata:
Ada udang di balik batu: Ada udang yang posisinya lagi berada di balik batu.
Akan tetapi, artinya jadi berbeda jika….
Ada udang dibalik batu: Udangnya dibalik sama batu (Berarti batunya hidup)
Ada juga yang jika salah meletakkan akan membuat kata yang salah
Contoh kekeliruan yang membuat kata jadi salah:
Kamu mau ke mana? (Benar)
Kamu mau kemana? (Salah)
Sudah paham? Kalau belum, saya kasih petunjuknya biar kalian mudah mengaplikasikannya.
2. Penggunaan prefiks “di” dan “ke”
Penggunaan awalan “di”.
Di+kata kerja= digabung
Contoh: di+pukul= dipukul
Di+kata penunjuk arah/tempat= dipisah
Contoh: di+mana= di mana
Penggunaan awalan “ke”.
Ke+kata penunjuk arah/tempat= dipisah
Contoh: ke mana, ke sana, ke sini, ke rumah, ke sekolah, dll.
Ke+kata kerja? Nah, ini yang baru saya pikirkan lagi ini! Sama seperti “di”+ kata kerja, mereka digabung, cuma saya cari di KBBI gabungan awalan di+kata kerja enggak muncul, dan setelah saya telaah dari maknanya ke+kata kerja memiliki makna tak sengaja, misal:
Ke+pukul= kepukul (Tak sengaja kena pukulan), sama maknanya dengan terpukul.
Nah, setelah saya cari, ternyata pikiran saya benar, berikut penjelasan dari wikipedia yang saya dapat:
“Awalan “ke-” sebagai pembentuk kata kerja hanya digunakan pada ragam percakapan atau tidak resmi dan memiliki kesamaan makna dengan awalan “ter-“, misalnya ketawa (tertawa) dan kepergok (terpergok).”
Jadi maksud dari hanya digunakan pada ragam percakapan tidak resmi (Sehari-hari), boleh digunakan, dalam hal penulisan cerita, berarti hanya boleh diletak dalam dialog.
Katanya sederhana, kenapa jadi panjang?
Hidup memang seperti itu, terlihat sederhana padahal kompleks.
Rangkuman:
Penggunaan awalan “di” yang tepat.
Di+kata kerja= digabung
Contoh: Dipukul, dilabrak, ditabrak, dll.
Di+kata tempat/penunjuk arah= dipisah
Contoh: Di mana, di sana, di sini, di sekolah, dll.
Penggunaan awalan “ke” yang tepat.
Ke+kata kerja= boleh digabung jika dalam dialog, jika di narasi, ubah “ke” jadi “ter”.
Contoh: kepukul, ketabrak, ketusuk, dll. (Hanya boleh dalam dialog, jika di narasi jadi, terpukul, tertabrak, tertusuk, dll.)
Ke+kata tempat/penunjuk arah= dipisah.
Contoh: ke mana, ke sana, ke sini, ke situ, ke sekolah, dll.
Bagaimana, mudah bukan?