Puisi Anaphora Dan Cara Membuatnya

 

 

PUISI ANAPHORA

1. Pengertian

Puisi Anaphora/Anafora sederhananya adalah puisi yang menggunakan majas anafora.

Berikut penjelasan soal anaphora, “Majas anaphora sendiri adalah sebuah gaya bahasa yang memiliki ciri khas pengulangan kata pertama dari sebuah kalimat. Kata ini diulang kembali di tengah dan di akhir kalimat, namun letaknya tetap di awal,

“Penggunaan majas anaphora seringkali diterapkan dalam puisi. Kata atau frasa pertama pada suatu baris diulangi dalam baris berikutnya.”

Pengulangan kata atau frasa dalam puisi ini bukan tanpa sebab, tujuannya adalah untuk mempertegas apa yang ingin disampaikan  oleh si penulis.

2. Contoh Puisi Anaphora

Banyak yang bisa dijadikan contoh untuk puisi jenis ini, salah satunya puisi dari Almarhum Pak Sapardi Djoko Damono yang pasti banyak yang tahu. Puisi yang sudah diadaptasi menjadi novel, bahkan diangkat menjadi film layar lebar tahun 2020 lalu.

Seperti apa puisinya?

Judul: Hujan Bulan Juni

Penulis: Sapardi Djoko Damono

(Tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni)

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu

(Tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni)

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

(Tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni)

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

Catatan:

Puisi aslinya tidak ada tanda kurung, itu saya beri sebagai penanda bagian pengulangan menggunakan majas anaphora.

Baca Juga:   Lirik Sholawat Asnawiyah Arab Latin dan Artinya

 

 

Reviews

100 %

User Score

1 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *