Ikhlas Dan Sabar Menjalani Hidup

Ikhlas dan bersabar lah, sampai Allah berkata waktunya untuk pulang. Hidup ini hanya tentang bagaimana membawa bekal untuk kehidupan selanjutnya, maka terus lah bersabar dan ikhlas dalam menjalankan hidup. Lakukan saja versi terbaik dari yang terbaik untuk bekal yang akan dibawa nanti.

Kita pasti pernah dihadapkan pada situasi atau sebuah kondisi dimana orang tua merasa kesedihan dan tak berdaya. Tersebab anak yang dicintai dan yang sudah dirawat sedari kecil lupa akan orang tuanya.

Ketika kehidupan anak semakin dewasa dan telah mempunyai pekerjaan sendiri ataupun sudah mempunyai keluarga sendiri, tiba-tiba sudah tak lagi perduli akan orang tuanya. Jangan kan memberi kebahagiaan, sekedar berkabar pun tak lagi pernah.

Sakit, sedih dan kecewa pastilah yang dirasakan oleh orang tua tersebut. Bahkan tak jarang menyumpahi durhaka kepada anaknya.

Merasa sudah cukup lelah dalam mengurus anak. Merasa habis biaya yang banyak dalam membesarkannya dan ketika si anak dewasa tak ada penghargaan kepada orang tuanya. Tak dinafikan orang tua mana yang gak akan kecewa dan bersedih hati jika merasakan hal yang demikian.

Namun, pernah gak jika kita di pihak orang tua berfikir, sekali saja berfikir bahwa segala yang dititipkan memang harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Tanpa meminta pamrih atas jerih payah menjaga titipan tersebut.

Ya, karena anak adalah titipan Allah kepada orang tua, maka sudah selayaknya jika sebagai orang tua kita menjaga dan mengasuh anak dengan sebaik-baiknya hingga dia menjadi dewasa dan menemukan kehidupannya sendiri.

Baca Juga:   Lirik sholawat habli hudaya arab latin terjemah lengkap

Tapikan orang tua sudah bersusah payah menafkahi, sudah tak terhitung uang yang dipakai untuk membesarkan anak tersebut. Mungkin begitu yang ada dipikiran orangtua. Padahal sama sekali tidak benar.

Karena Allah menitipkan seorang anak pada hambanya pun dengan segala kebutuhan yang akan dipakai oleh anak tersebut. Allah telah menjamin rejeki seorang anak ketika dititipkan kepada seorang ibu. Mulai dari anak tersebut masih berupa janin hingga tumbuh dewasa.

Orang tua hanya merasa memberikan nafkah padahal sejatinya Allah lah yang telah mencukupi rejeki anak tersebut. Lantas jika anak pada saat dewasa nya mampu membahagiakan orang tua nya maka itu ada bonus dari kesabaran menjaga titipan tersebut.

Lalu bagaimana jika anak lupa dan bahkan sama sekali tidak mengingat jasa orangtuanya?
Tak mengapa, kita hanya harus ikhlas dan bersabar karena kewajiban kita sebagai orang yang diberikan amanah sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Mengenai birrul walidain si anak kepada orang tuanya, itu adalah urusan antara anak dan Allah. Jika anak tersebut mampu berbakti maka akan ada balasan pahala yang akan didapatkan begitupun sebaliknya, jika anak tak mampu melaksanakan birrul walidain nya maka balasan yang pedih akan didapatkan.

Karena tiap-tiap makhluk akan di uji dengan ujian yang berbeda. Orang tua di uji dengan anak-anaknya dan anak di uji dengan orang tuanya.Maka dari itu ikhlas dan sabar adalah kunci kehidupan ini. Ikhlas menjalani takdir dan sabar menjalani ujian.

Baca Juga:   Jangan Pernah Jauh Dari Allah

Tak perlu mengeluh apalagi meratap karena anak tak berbakti, tapi tetap terus lah berdoa akan kebaikan anak tersebut. Allah tak akan pernah mengkhianati hambaNya.

Innallaha ma’ashobirin : “Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.” Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah/2:153)

Reviews

100 %

User Score

1 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *