Inilah Pemilik Sapi Betina Di Al-Qur’an Surah Al-Baqarah

Turn Off Light
Auto Next

Reviews

100 %

User Score

1 ratings
Rate This

Descriptions:

Inilah Pemilik Sapi Betina Di Al Al-Qur’an Surah Al-Baqarah – Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sobat Jazirah Ilmu yang dimuliakan Allah. Dalam surah kedua Al-Qur’an, Al-Baqarah, terdapat kisah menarik mengenai seorang pemilik sapi betina yang mengajarkan kita pelajaran berharga tentang keadilan dan ketulusan. Surat ini memiliki 286 ayat, 6221 kata, dan 25.500 huruf, menjadikannya surat terpanjang dalam Al-Qur’an.

Kisah ini berlatar belakang di masa dakwah Nabi Musa Alaihissalam kepada kaum Bani Israil. Pada suatu waktu, terdapat seorang pria kaya dari kaum tersebut yang bernama Syam’un. Ia adalah seorang tua yang tidak memiliki keturunan, sehingga takut akan kehilangan harta warisannya. Saudara sepupunya, yang bernama Uhaihah, merencanakan untuk membunuh Syam’un demi mendapatkan warisan tersebut.

Uhaihah menjalankan rencananya dengan membunuh Syam’un dan menyembunyikan jasadnya di perbatasan dua kabilah. Saat jasad Syam’un ditemukan, terjadi kebingungan antara dua kabilah yang saling menuduh. Di tengah konflik ini, seorang kakek bijak muncul untuk meredakan situasi dan mendorong mereka untuk mencari keadilan kepada Nabi Musa.

Nabi Musa berdoa kepada Allah agar diberi petunjuk untuk mengungkapkan siapa pembunuh Syam’un. Allah memberikan petunjuk kepada Nabi Musa agar memerintahkan kaum Bani Israil untuk menyembelih sapi betina sebagai bagian dari penyelesaian. Namun, mereka mengejek perintah ini karena ketidakmengertian mereka.

Ketika mereka akhirnya mencari sapi yang dimaksud, mereka memperumitnya dengan pertanyaan yang tidak relevan, hingga Nabi Musa memberikan petunjuk yang sulit. Allah menguji ketulusan mereka dengan mempersulit tugas ini. Akhirnya, setelah usaha yang panjang, mereka menemukan sapi tersebut dan menjualnya dengan harga emas seberat bobot sapi itu.

Baca Juga:   Alasan Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar Pertama China

Hasilnya, Allah menghidupkan kembali jasad Syam’un dengan izin-Nya. Melalui tanda ini, Syam’un menunjuk Uhaihah sebagai pembunuhnya. Uhaihah dihukum sesuai dengan perbuatannya.

Kisah ini mengajarkan kita tentang keadilan, integritas, dan ketulusan dalam menghadapi cobaan. Kejujuran pemuda yang menjual sapi dengan harga yang ditentukan ibunya adalah contoh ketulusan yang patut diikuti. Ini juga mengingatkan kita untuk mencari kebenaran dan menghindari tuduhan yang salah.

Jika Anda ingin terus mengikuti berita dan kisah-kisah islami yang bermanfaat, jangan lupa untuk mengunjungi situs web sipjos.com. Dapatkan wawasan yang lebih dalam tentang ajaran agama dan pelajaran hidup yang berharga. Semoga kisah ini dapat memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi kita semua. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.