Kesalahan Pada Sebuah Tulisan
Banyak kesalahan yang sering kita jumpai ketika membaca sebuah tulisan. Entah karena tak paham atau lupa. Untuk ituari kita ulas lagi tentang kesalahan yang sering terjadi pada sebuah tulisan.
📌 Penempatan kata ‘di’
Tidak bisa dipungkiri jika masih banyak penulis yang sering kali salah dalam menulis kata ‘di’ yang harusnya dipisah justru ditulis gabung.
âž¡ Penulisan kata ‘di’ yang menyatakan TEMPAT, LETAK dan WAKTU ditulis TERPISAH.
Contoh penggunaan kata ‘di’ yang ditulis terpisah :
di mana
di sana
di kala
di saat
di antara
di samping
di atas
di hati
di mata
Di sore hari
Di senja itu
Di hati
Di matanya
dll
âž¡ Sedangkan yang menyatakan KATA KERJA ditulis SERANGKAI.Contoh penggunaan kata ‘di’ yang ditulis serangkai:
dimakan
dibaca
dieja
disisir
dicintai
Dirindukan
Dipisah
dll
📌 Penggunaan partikel ‘pun’
Sejatinya partikel ‘pun’ ditulis terpisah dengan kata yang menyertainya.
Contoh:
aku pun
apa pun
sedikit pun
siapa pun
dll
Catatan:
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung penulisannya disatukan karena dianggap padu. Di antaranya adalah:
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun
biarpun
kalaupun
kendatipun
maupun
meskipun
sungguhpun
walaupun
Sekalipun
📌 Penggunaan tanda hubung (hypen)
Kesalahan juga sering dilakukan adalah pada saat tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata yang diulang.
Di mana letak kesalahannya? Kebanyakan penulis awam menulisnya dengan menggunakan spasi, seperti : anak – anak, lalu – lalang. Penulisan seperti itu jelas salah.Atau justru tidak memberi tanda hubung, seperti: cita cita atau malah citacita.
Anak-anak✔
Cita-cita✔
Semoga bermanfaat